Nasreddin The Wise Man Retold by Sugeng Hariyanto: A Face on the Window. Sebuah Wajah di Jendela. Penerjemah Irfan Suryana

1. SEBUAH WAJAH DI JENDELA

Nasreddin mendengar berita bahwa orang yang paling kaya di kotanya akan memberikan sedekah untuk semua orang miskin disana. Nasreddin ingin datang kesana secepat mungkin namun dia juga harus menyelesaikan pekerjaanya di rumah terlebih dahulu. Maka dia pun segera menyelesaikan tugasya dengan cepat dan setelah itu dia berlari menuju rumah orang kaya tersebut.

Setibanya disana, tidak ada satu orang pun. Dia berpikir bahwa dia telat. Dia memandang rumah tersebut dari kejauhan. Dia pun akhirnya mengetuk pintu karena dia melihat orang kaya tersebut berada di dekat jendela.

Beberapa saat kemudian, seorang pelayan menemui Nasreddin dan berkata, “Mohon maaf, sekarang Tuan sedang ke luar.”

Nasreddin sangat kecewa. Dia tahu bahwa orang kaya tersebut telah berbohong kepadanya. Dia ingin sekali marah namun tidak ada alasan untuk marah kepadanya.

Dia berkata kepada pelayan tersebut, “Baiklah. Meskipun dia tidak bisa memberikan saya sedekah, saya akan memberi dia sebuah nnasihat. Sampaikan kepadanya, jika dia ingin pergi ke luar,dia sebaiknya tidak meninggalkan wajahnya di jendela kalau tidak seseorang akan mencurinya.

Diterjemahkan dari Nasreddin The Wise Man Retold by Sugeng Hariyanto: A Face on the Window
Penerjemah: Irfan Suryana

Post a Comment

Previous Post Next Post