Rapat
Menaiki mesin berjalan
ke atas langit
Melewati ruang kaca
setiap sisinya
Memasuki runtutan kursi
dan meja
Disinilah kami
berkumpul
Dia tegap dan berada di
tengah
Bak raja dia mulai
berucap
Pandangan, pendengaran
dipersembahkan untuknya
Tiba-tiba alur pikirku
terhenti
Tak mampu menyapanya
Kami membisu,
terbungkam, penuh pertanyaan
Duduk manis tak
berkumis
Tertunduk, mengabaikan,
penuh perdebatan
Mimik merah, cucuran
keringat, membiuskan suasana
Mata tajam
Membidik tumpukkan
beling dan besi
Mneghentikan pertanyaan
dan perdebatan
Menyiapkan perut
menerima suapan
Simpulan kata menjadi
tak berarti
Dia, aku, kami tak
pernah menepi
Hanya pertanyaan yang
dibawa pulang
Yogyakarta, 23 November 2015
Post a Comment